Translate

Senin, 26 September 2011

Apa sich Hakikat Hidup Manusia ...???


Semenjak kita mulai beranjak dari remaja menuju dewasa, mungkin kita sering berpikir buat apa sich kita hidup ?, apa tujuan hidup kita ? apa tujuan akhir hidup kita ? apa hidup itu cuma monoton dari balita beranjak menuju anak- anak , remaja, dewasa, tua dan kemudian mati ?. Semoga posting dibawah bisa menjawab semua pertanyaan kita dan memberikan pedoman / petunjuk agar dapat mengarahkan tujuan hidup kita.

Hakikat hidup manusia adalah hanya untuk beribadah kepada Allah, Allah telah berfirman :
Dan Tidaklah Aku Menciptakan Jin dan Manusia Kecuali untuk Beribadah Kepada-Ku
(Adz Dzariyat : 56)
Orang -orang yang mendustakan ayat - ayat Allah, tidak percaya adanya kehidupan setelah mati, adanya pembalasan dihari kiamat, adanya surga dan neraka, termasuk orang - orang yang suka berbuat kejahatan, merampok, membunuh, memperkosa, dll. Orang - orang tersebut matinya masuk ke neraka jahannam menemani syaithan la'natullah.Disisi lain banyak juga manusia yang mengerti hakikat hidup yaitu untuk beribadah. Mereka meyakini kebenaran islam dan telah mengerjakan syariat syariat agama yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa, haji juga membaca alquran, membangun sarana ibadah, membantu orang miskin, menyantuni anak yatim dan lain lain. Tetapi apakah yang mereka kerjakan itu bisa mewujudkan apa yang menjadi angan angan mereka dan harapan mereka ? Jawabanya : tentu tidak, sebab bagi mereka  yang beribadah tidak berdasarkan ilmu ( petunjuk Allah dan utusanya ) , mereka taqlid, tidak menjaga kemurnian agama, hanya mengikuti apa yang dikerjakan kebanyakan orang dan angan angan semata. Orang orang seperti ini jelas golongan orang orang yang tersesat, menentang kepada Allah dan utusanya, mati wajib masuk neraka, Wallahu A'lam .

Wajibnya menetapi ibadah secara murni 
Telah kita sadari dan fahami bersama bahwa tugas pokok manusia sebagai hamba Allah yang diciptakan di muka bumi adalah beribadah kepadaNya, kewajibanya yang harus di lakukannya sendiri tidak boleh diwakilkan, tidak bisa di tunda kapan saja, di mana saja, dalam keadaan apa saja bagaimana saja tidak boleh ditinggalkan dengan alasan apapun. Hal ini telah ditetapkan dan ditegaskan oleh Allah dalam Al - Qur'an : "Dan aku ( Allah ) tidak menjadikan manusia dan jin kecuali untuk beribadah kepadaku". Setelah Allah menetapkan suatu kewajiban terhadap jin dan manusia untuk beribadah, kemudian Allah mengutus para nabi dan rasul-Nya dengan di beri wahyu yang berisikan syariat dan tuntunan cara ibadah yang harus dikerjaka secara murni. Ketentuan ini telah di firmankan oleh Allah dalam Al - Qur'an : "Beribadahlah kepada Allah dengan memurnikan agama kepadaNya" , dan sabda nabi : "Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amalan ibadah kecuali amalan yang murni dan mencari wajah Allah ( karena Allah ) Dari dalil di atas telah dapat dimengerti dan di fahami bahwa beribadah harus benar benar murni tidak boleh di campuri, di tambah atau dikurangi. Beribadah secara murni akan diterima Allah dan di masukan dalam surga. Sebaliknya jika tidak murni akan di tolak oleh Allah dan akan dimasukan ke dalam neraka 

Pedoman umat islam yang telah dijamin kesempurnaannya dan kebenarannya adalah Al qur'an dan Al hadist, yang di dalamnya telah dimuat ketentuan ketentuan, hukum hukum ,dan peraturan peraturan yang berkaitan dengan perintah larangan, haq bathill, dosa pahala dan lain lain. Maka dengan Al qur'an dan Al hadist sudah cukup sempurna sebagai pegangan untuk melaksanakan ibadah kepada Allah dan di jamin benarnya, pasti sahnya, pasti surganya, seperti sabda nabi ; "Telah aku tinggalkan di kalangan kalian dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh dengan keduanya yaitu kitab Allah ( Al qur'an ) dan sunnah nabi ( Al hadist ) . Untuk memahami, mengerti, meyakini kebenaran Alqur'an dan Al hadist sekaligus untuk menjaga kemurnianya, kita dituntut dan di wajibkan untuk mengaji secara benar yaitu dengan cara manqul yang berisnad - muttushil sampai faham.
sumber link : disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar