Sepuluh tahun silam terjadi kehebohan luar biasa di negerinya para cowboy dan disaksikan oleh (nyaris) seluruh penduduk bumi. Celakanya, kehebohan tersebut tidak hanya menewaskan kaum cowboy, namun korban dalam jumlah besar juga (dan justru) terjadi jauh diluar sana. Dan lebih sial lagi, para pemimpin negeri cowboy langsung mengarahkan jari telunjuknya pada pria berjenggot asal Timur Tengah sebagai dalang kehebohan tersebut. Anda tentu tahu, kehebohan tersebut adalah peristiwa runtuhnya menara kembar WTC yang konon diakibatkan oleh aksi teror.
Meski keraguan masih menyelimuti benak sebagian besar penduduk bumi, namun dengan dibantu oleh kaki tangannya yang tersebar diseluruh dunia, para pemimpin negeri cowboy langsung melakukan kampanye untuk memburu sang pria berjenggot dan menumpas seluruh kegiatannya. Selain itu mereka juga membunuh atau menahan mereka yang dicurigai berhubungan dengan pria berjenggot atau memiliki ide dan pandangan yang berseberangan dengan tata dunia baru (NOW). Tidak hanya itu, para pemimpin negeri cowboy juga menggalang kekuatan militer internasional untuk menduduki negeri yang didakwa menjadi tempat persembunyian pria berjenggot.
Reaksi terbalik atas kehebohan tersebut juga bermunculan di dalam negeri para cowboy, meski mayoritas cowboy lebih memilih meng-amini pernyataan para pemimpinnya. Dan celakanya, mereka yang bertentangan dengan pernyataan pemerintah harus siap menanggung akibatnya.
Siapa sajakah mereka, seperti apa pernyataannya, apa dasar pernyataannya dan bagaimana akibat yang harus di terimanya? Berikut ini adalah sedikit dari para saksi mata yang menyampaikan pernyataan berbeda dengan dengan pernyataan pemerintah. Artikel ini adalah hasil editing dari sebuah artikel yang dimuat dihalaman listverse, silakan telusuri tulisan aslinya di sini.
*****
David Wherley Jr.
Pada tanggal 22 Juni 2009, sebuah kereta api yang melaju kencang menabrak David Wherley Jr dan istrinya, Ann. Peristiwa tersebut terjadi di stasiun KA yang paling sibuk di AS : Washington Metro, mengakibatkan kematian terhadap 9 (sembilan) orang termasuk David Wherley dan istrinya, serta menciderai 80 orang lainnya. Penyelidikan awal menyebut bahwa kecelakaan tersebut terjadi akibat kegagalan pada saat penggantian sirkuit pengontrol sinyal dan kecelakaan tersebut disebut-sebut sebagai “kecelakaan paling mematikan dalam sejarah Washington Metro”.
Nampak tidak ada hubungan antara kematian David Wherley Jr dan peristiwa runtuhnya menara kembar WTC akibat serangan teroris atau yang terkenal dengan 9/11. Namun jika dihubungkan dengan profesi dan karir David Wherley Jr, maka terdapat hubungan yang erat antara keduanya. David Wherley Jr adalah salah satu perwira US Air Force yang pernah menjabat sebagai komandan Garda Nasional (National Guard) di District of Columbia dari tahun 2003 sampai 2008.
Selanjutnya, David Wherley Jr adalah komandan pada Wing Fighter 113 yang berpangkalan di Andrews Air Force base, Maryland. Wherley adalah saksi penting yang berkaitan dengan peristiwa 9/11, karena pasca serangan tersebut Wherley mendapat perintah resmi dari Secret Service agar mengerahkan armadanya untuk melindungi Gedung Putih dan Washington. Wherley tentu saja berperan dalam memainkan dan memerintahkan taktik yang digunakan oleh pemerintah AS dalam menanggapi kegiatan teroris.
Meski tidak jelas seperti apakah pernyataan dan “kesalahan” yang dibuat oleh Wherley dalam menjalankan tugasnya, namun sepertinya dia dianggap pantas untuk dilenyapkan demi melindungi kepentingan tertentu.
*****
Milton William Cooper
Pada tanggal 6 November 2001 (dua bulan setelah 9/11), William Cooper mati “tertembak”, saat itu pasukan polisi Arizona yang dilengkapi dengan surat perintah bermaksud menangkapnya. Menurut laporan polisi, Cooper berusaha melarikan diri dan mengeluarkan senjata. Tembak-menembakpun terjadi antara pasukan polisi dan William Cooper yang berujung pada terbunuhnya Willian Cooper dan luka parah pada seorang anggota polisi.
Sebelumnya William Cooper didakwa dengan berbagai tindak kejahatan, diantaranya : mengemplang pajak dari 1992-1994, dan menipu bank dengan memberikan informasi palsu pada aplikasi pinjaman. Pada bulan Juli dan September 2001, Cooper juga dituduh mengacungkan pistol (mengancam) di dekat rumahnya di Eagar, Arizona. Dari serangkaian tuduhan tersebut, sama sekali tidak ada kaitannya antar William Cooper dengan peristiwa 9/11, kronologi kematiannya-pun cukup masuk akal dan sangat umum. Namun sesungguhnya William Cooper adalah target yang harus dibungkam dan dilenyapkan karena dia berpotensi “mengganggu ketenangan”.
William Cooper bergabung dengan U.S. Air Force setelah lulus dari SMU, dan selanjutnya dia bergabung dengan U.S. Navy. Dia pernah terjun di Perang Vietnam namun setelah itu dia bekerja sebagai agen (intel) pada Security and Intelligence Naval (dinas intelejen AL). Selama bekerja sebagai agen, William Cooper mendapat banyak “modal” yang mempengaruhi masa depannya.
Cooper menjadi terkenal setelah menerbitkan buku berjudul “Behold a Pale Horse”, disusun dari berbagai dokumen tertulis tentang UFO dan kegiatan paranormal yang dia kumpulkan selama menjadi agen. Buku tersebut juga menyoroti tentang penyimpangan (korupsi) di pemerintahan, masyarakat rahasia, dan koleksi teori konspirasi. Pada 1990-an William Cooper menjadi pembicara terkenal tentang masalah UFO, dia juga berperan sebagai pembawa acara pada program siaran bertajuk “Hour of the Time” yang di transmisikan secara internasional melalui radio gelombang pendek (SW). William Cooper juga menghasilkan beberapa film dokumenter, termasuk film tentang pembunuhan John F. Kennedy dan proyek-proyek rahasia pemerintah. Dia merasa bahwa JFK ditembak dan dibunuh oleh sopirnya, seorang pria bernama William Greer.
William Cooper adalah orang pertama yang memberikan bukti adanya bahan peledak di dalam Gedung Murrah di Oklahoma City pada tanggal 19 April 1995. Dia secara terbuka mengidentifikasi jenis bahan peledak yang digunakan dalam pemboman Oklahoma City. Dalam tulisan-tulisan awal, Cooper yakin bahwa Amerika Serikat menyembunyikan keberadaan teknologi alien.
Menjelang akhir hidupnya, Cooper mencurahkan perhatiannya terhadap program-program pemerintah yang bersifat rahasia dan gerakan milisi. Dia menjadi kritikus yang vokal terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah AS. William Cooper merasa bahwa fenomena UFO adalah kegiatan pembiasan informasi yang dilakukan secara terorganisir untuk menyembunyikan operasi militer rahasia. Ia menegaskan bahwa Internal Revenue Service (IRS) dan Bureau of Alcohol, Tobacco and Firearms sebenarnya adalah organisasi yang sama dan Cooper merasa dua organisasi tersebut terlibat dalam konspirasi yang direncanakan secara luas untuk menipu warga AS.
Pada bulan Juni 2001 atau tiga bulan sebelum terjadinya peristiwa 9/11, William Cooper telah memperingatkan masyarakat tentang teror dahsyat yang akan terjadi di AS dan Osama Bin Laden akan dijadikan kambing hitam atas teror tersebut. Dalam siarannya pada tanggal 28 Juni, William Cooper mengatakan “I’m telling you be prepared for a major attack. But it won’t be Osama Bin Laden. It will be those behind the New World Order [(Saya memberitahu Anda agar bersiap menghadapi serangan besar. Tapi (serangan) itu tidak akan dilakukan oleh Osama Bin Laden. Serangan tersebut dilakukan oleh mereka yang berada dibalik slogan tata dunia baru (New World Order)]”.
Pada tanggal 9 September Cooper mengatakan “what we’re witnessing today is most probably the herald of the, at least, the redefinition of freedom, and probably its death (apa yang kita saksikan hari ini adalah sangat dahsyat, setidaknya, men-definisi ulang tentang kebebasan, dan mungkin (juga) tentang kematian)”.
*****
Kenneth Johannemann &William Rodriguez
![]() |
Mungkin sosok Kenneth Johannemann dan William Rodriguez tidak begitu berarti dalam pentas sejarah dunia, hanya saja kedua orang tersebut memiliki kesaksian yang sama dan sangat penting, apalagi Kenneth Johannemann secara teratur menceritakan kesaksiannya tersebut kepada masyarakat. Maka apabila salah satu atau kedua kedua orang tersebut mengalami kematian yang tidak wajar dipastikan akan menyisakan teka-teki.
Pada tanggal 31 Agustus 2008, Kenneth Johannemann ditemukan telah tidak bernyawa dengan luka di kepala, dia mengakhiri hidup dengan menembak bagian kepalanya. Catatan kematiannya menyatakan bahwa ia merasa tertekan setelah diusir dari tempat tinggalnya. Kematiannya mengejutkan banyak orang dan langsung menimbulkan kecurigaan dikalangan peneliti peristiwa 9/11.
Kenny Johannemann bekerja sebagai petugas kebersihan paruh waktu di World Trade Center ketika gedung tersebut diserang dan dihancurkan pada 11 September 2001. Dia berada di Menara Utara, menunggu lift ketika ledakan pertama terjadi. Ledakan itu menciptakan bola api yang menelan shaft lift. Johannemann segera tanggap dan berusaha menyelamatkan nyawa seorang pria yang terbakar parah akibat ledakan tersebut.
William Rodriguez juga dalam posisi yang sama, dia juga petugas kebersihan di Menara Utara WTC, dan dia juga merupakan orang terakhir yang meninggalkan Menara Utara yang runtuh dalam keadaan tetap hidup.
Setelah peristiwa 11 September 2001, Kenneth Johannemann dan William Rodriguez memberikan keterangan rinci tentang pengalaman mereka. Salah satu aspek dari kisah mereka adalah serupa, tetapi berlawanan dengan laporan resmi yang disampaikan oleh komisi (penyelidik) 9/11. Kedua pria tersebut melaporkan bahwa mereka mendengar ledakan keras di ruang bawah tanah sesaat sebelum dan sesudah Menara Utara dihantam pesawat. Kenneth Johannemann bersikeras tentang fakta (kesaksiannya) bahwa ledakan yang didengarnya tidak terkait dengan tabrakan. William Rodriguez juga mengaku mendengar suara gemuruh yang masiv (besar) dari ruang bawah tanah Menara Utara, beberapa detik sebelum pesawat menghantam.
Silakan lihat video wawancara Kenneth Johannemann yang dimuat di youtube, atau copy lalu paste & go di browser anda link berikut : http://www.youtube.com/v/egIrVyM3FGY?version=3
*****
Barry Jennings
Kisah kematian Barry Jennings yang terjadi pada tanggal 19 Agustus 2008, juga menyisakan teka-teki. Apalagi penyebab kematian tidak diketahui, dan nyaris seperti telah diskenario secara terperinci, karena kematiannya hanya berselisih beberapa hari sebelum National Institute of Standards and Technology’s (NIST) merilis laporan (penyelidikan) tentang runtuhnya struktur ke 7 dari WTC.
Siapakah Barry Jennings dan mengapa dia mati secara tidak wajar? Berikut kisahnya :
Pada 11 September 2001, Barry Jennings sedang berada dekat dengan Menara World Trade Center ketika menara kembar tersebut diserang, Dia adalah salah seorang pejabat otoritas perumahan di New York City.
Barry segera melaporkan insiden tersebut ke pusat komando kota, yang terletak di lantai 23 gedung WTC. Lantai 23 terletak pada struktur ke 7 dari World Trade Center. Setelah mencapai kantor yang dimaksud, Jennings dan seorang pria bernama Michael Hess menyadari bahwa ruangan itu benar-benar telah kosong. Dalam sebuah wawancara yang direkam untuk serial film Loose Change, Jennings membahas masalah tersebut. “Ada kopi dan sandwich mengepul di atas meja. Tampaknya ruangan itu baru saja dikosongkan”

Setelah mendapat (mendengar) seruan evakuasi, Jennings dan Hess mulai bergerak menuruni tangga dari struktur ke 7 WTC. Ketika kedua orang tersebut mencapai lantai 6, mereka terkena ledakan besar. Mereka dipaksa memanjat puing-puing untuk mencapai lantai 8. Ketika telah berada di lantai 8 Barry Jennings mengatakan bahwa terdengar rangkaian suara ledakan dari bawah. Jennings dan Hess akhirnya diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran Kota New York dan dibawa ke sebuah daerah yang disebut “lobi”. Saat melintas di lobi, petugas pemadam kebakaran melarang Barry Jennings agar tidak melihat ke bawah dengan alasan mereka sedang melangkahi mayat-mayat 

Pada 11 September 2001 jam 5:21 petang, struktur ke 7 gedung World Trade Center benar-benar hancur. Puing-puing memicu terjadinya kebakaran yang terus menyala sepanjang sore. Sistim pencegah kebakaran internal milik gedung tidak memiliki tekanan air untuk melawan kebakaran, dan bangunan akhirnya runtuh. Hancurnya struktur ke 7 WTC adalah subjek kontroversial di kalangan penganut teori konspirasi, dan sepertinya kontroversi tersebut sangat masuk akal karena struktur ke 7 WTC adalah bangunan baja pertama mengalami kehancuran total gara-gara kebakaran meski tidak berarti hancur seketika karena kebakaran.
Ketika selesai wawancara untuk program Loose Change, Barry Jennings mengatakan “I’m just confused about one thing, why World Trade Center 7 went down in the first place – I’m very confused about that – I know what I heard, I heard explosions (Aku hanya bingung tentang satu hal, mengapa (struktur ke) 7 World Trade Center yang pertama kali runtuh – saya sangat bingung tentang itu – saya tahu (yakin betul) apa yang saya dengar, saya mendengar ledakan)”.
Barry Jennings menolak laporan resmi tim investigasi 9/11, Dia mengatakan bahwa di dalam gedung ia mendengar adanya ledakan dan menyaksikan beberapa kerusakan yang tidak disebabkan oleh api (kebakaran). Dan kesaksian Jennings tentang 9/11 yang bertentangan dengan rilis resmi tim penyelidik tersebut diketahui oleh banyak orang.
Silakan lihat video wawancara Barry Jennings yang dimuat di youtube, atau copy lalu paste & go di browser anda link berikut :
jadi menurut fakta yg ada runtuhnya gedung WTC ini bukan hanya karena tabrakan pesawat saja tetapi lebih besar kemungkinan karena adanya ledakan dari bawah gedung WTC ......
mungkin tbrakan pesawat itu cma sbgai pengalih perhatian atw mngkin ada kekuatan besar dibelakangnya yg katanya mw buat tatanan dunia baru ...
Wallahu A'lam ..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar